Bagiku beliaulah ciptaan tuhan paling sempurna. Tanpa celah dan dosa. Beliaulah malaikat penerang dunia. Hatinya seputih salju, kata-katanya selembut sutra, pengetahuannya seluas samudra. Dengan kasih sayang, dan penuh kesabaran beliau membimbing ku dengan segala kemampuanya. Beliaulah pahlawanku, beliaulah Ibuku, beliaulah guruku pelajaran ekonomi SMPku.
Beliau selalu menjaga profesionalitasnya dimana pun ia berada. Walau agak canggung dan aneh rasanya ku harus memangilnya bu Halimah di sekolah. Teringat jelas dibenakku ketika beliau dengat tegas menolak mengawasi UAS dikelas ku, padal aku sangat mengharapkannya, beliau juga benar-benar tidak mau mengoreksi hasil UAS ku, setelah ku tanya alasanya beliau dengan serius menjawab “ Dari pada ntar dibilang pilih kasih, atau nilai kamu bagus asli dari kerjaan mu sendiri tapi orang lain ngagapnya nilai korups,i ya mending biar di koreksi orang lain aja, enggak mau umik di omongin orang.” Jadi kagum aku dengan beliau. Sifatnya yang friendly (gampang akrab) membuat ku dan teman-teman nyaman ketika pelajaran beliau. Beliau juga sangat ramah dengan semua orang dan teman-temanku jadi kita bisa merasa nyaman dan santai jika didekatnya. Beliau juga humoris, rasanya hidup tanpa beliau sepi. Beliau kreatif, beliau sering menuliskan namanya dengan H5H ( H lima H ) katanya nama itu terinspirasi dari ilmu kimia yang dipelajari saat duduk dbangku SMA.
Ada sebuah katimat darinya yang sering diutarakan dikelas sebagai motivasi bagi kita, dan kalimat itu selalu terrgiang di telinga ku setiap saat. “ Di dunia ini tidak ada yang namanya orang bodoh, yang ada hanyalah orang malas, yang akan menyebabkan ia tidak bisa, semua itu mudah jika kita mau berusaha, maka berusahalah capai keinginanmu dan jangan lah menjadi orang malas, karna orang malas tak ada gunanya.” 1 tahun rasanya terlalu cepat bagiku tuk merasakan indahnya belajar disekolah bersamanya. Terkadang ku rindu saat-saat disekolah bersamanya, pulang bersama, minta uang saku disekolah, semuanya. Ibu, bu guru, kaulah yang terindah.
